Selasa, 15 November 2011

GPS Mobil dan Motor

Car GPS Tracker
Car GPS Tracker adalah suatu sistem alat keamanan mobil yang dikembangkan antara gabungan sistem GPS (Global Positioning System) dengan teknologi GSM (mobile phone/handphone) yang memungkinkan anda dapat selalu mengontrol, melacak dan memantau mobil kesayangan anda dari mana saja dan kapan saja. Dengan teknologi GPS, anda dapat melacak lokasi mobil, taxi, angkutan barang/penumpang, armada kapal laut, ekspedisi, dan kendaraan lainnya anda melalui satelit berupa informasi koordinat yang dikirimkan mobil anda melalui SMS ke HP atau komputer anda. Selain itu anda dapat melihat posisi mobil anda melalui peta dengan tepat melalui web tracking yang telah kami sediakan, dan anda bisa mengaksesnya dimana saja. Dengan teknologi GSM, anda mengontrol dan memantau mobil anda melalui HP. Misalkan : mematikan mesin mobil melalui HP anda, menyadap pembicaraan dari dalam mobil, dll.
Fungsi :
1. Melacak lokasi mobil dengan mengirimkan SMS ke alat atau langsung melalui komputer
2. Mesin mobil dapat dimatikan dengan HP melalui SMS
3. Mobil dapat dipantau dan dikendalikan kapan saja, dimana saja, tanpa batas jarak
Spesifikasi Alat :
1. Berat 110g
2. Frekuensi 900/1800/1900Mhz
3. Battery Chargeable, changeable  3.7V / 1.2Ah Li-ion battery

GPS untuk Motor
GPS Tracker ini digunakan untuk motor, memiliki antena GPS dan GSM internal. Memanfaatkan signal GPS / GSM / GPRS dengan fitur tracking dan stop engine untuk sepeda motor. Bisa juga dipasang untuk mobil. Dengan design yang simple dan pemasangan yang mudah menjadikan GPS Tracker MT002 sebagai pilihan untuk alat pengaman dan pelacak kendaraan bermotor roda dua anda.
Fitur Alat : 
1. Chipset SIRF Star III/ JRC Chipset, handal untuk mengetahui posisi bahkan di area dengan sinyal GPS yang lemah sekalipun. Bekerja dengan baik dalam kondisi cuaca yang tidak baik.
2. Mematikan mesin dengan perintah SMS
3. Terdapat baterai cadangan, bertahan 5 jam setelah dilepaskan dari power supply kendaraan
Spesifikasi Alat :
1. Terdapat baterai cadangan, bertahan 5 jam setelah dilepaskan dari power supply kendaraan  
2. Voltage 12V
3. Channels 20 channel all-in-view tracking
4. GPS Chipset JRC/SIRF III high sensitive chipset

Tips Membeli GPS Receiver

Beberapa tip berikut bisa dijadikan pertimbangan:
1) Aplikasi: aplikasi berhubungan dengan tujuan; dan tujuan sangat erat dengan tingkat ketelitian yang disyaratkan; misalnya dalam indutri survey pemetaan yang diterima secara internasional apabila mengacu pada SP-44 IHO. Untuk penetapan titik kontrol (benchmark) misalnya, ketelitian yang disyaratkan adalah dalam satuan milimeter atau centimeter. GPS receiver yang mampu mencapai ketelitian tersebut adalah tipe “survey grade, dual frequency”.
2) Cara penyimpanan data. Tidak semua GPS receiver didesain dapat atau perlu menyimpan data di dalam alat. Receiver yang dapat menyimpan data dilengkapi dengan internal memory atau memori yang dapat ditambahkan, semisal compact flash. Tetapi tidak semua aplikasi memerlukan penyimpanan data di dalam memori receiver, karena boleh jadi datanya disimpan di komputer, misalnya pada aplikasi survey pemetaan batimetik. Oleh karena itu apabila penggunaan GPS receiver hanya untuk keperluan survey pemetaan laut, pada prinsipnya tidak diperlukan internal memory.
3) Data input. Teknik penentuan posisi secara real-time dalam survey pemetaan yang banyak digunakan adalah teknik DGPS dan RTK. Bila aplikasi ini yang dipilih, maka receiver tersebut harus mempunyai fasilitas dapat menerima signal DGPS dan/atau RTK. Tidak semua receiver didesain untuk aplikasi semacam ini, misalnya tipe hand-held dari merek tertentu. Agar teknik ini dapat berfungsi, receiver harus memiliki minimal 2-port yang nantinya masing-masing akan dihubungkan ke komputer dan ke modem.
4) Data output. Hampir semua alat survey kini didesain memiliki data digital. Tinggal permasalahannya, apakah data digital dalam receiver dapat dikeluarkan untuk keperluan tertentu apa tidak. Untuk menunjang kegiatan survey pemetaan, diperlukan receiver yang dapat dihubungkan dengan komputer, yang biasanya menggunakan standar format protocol NMEA.
5) Jumlah kanal. Jumlah kanal (channel) menunjukan berapa jumlah satelit yang dapat diterima dalam satu waktu. Receiver yang ada dipasaran saat ini mempunyai kanal minimal 12 kanal; semakin banyak kanal akan semakin mampu menerima jumlah satelit pada saat yang bersamaan, yang pada akhirnya dapat memberikan tingkat ketelitian posisi lebih baik. Merek tertentu bahkan memiliki jumlah kanal hingga 72 kanal. Lebih-lebih saat ini terdapat lebih banyak satelit navigasi: GPS, Glonnass dan Galileo (baca Referensi).
6) Kemampuan update data. Update data, termasuk waktu dan posisi, paling lambat biasanya setiap 1 detik (1 hz). Agar dapat diperoleh data lebih rapat untuk menyesuaikan kecepatan bergerak wahana survey (misalnya pesawat pada pemetaan udara atau kapal pada pemetaan di laut), kini beberapa merek receiver mempunyai update rate data hingga 20 kali per detik (20 hz). Kecepatan update rate yang tinggi tersebut juga sangat diperlukan pada alat-alat survey yang memberikan data “geo-reference” seperti multibeam echosounder, side scan sonar survey dan subbottom profiling.
Kombinasi kemampuan tersebut diatas menyebabkan harga GPS receiver sangat bervariasi mulai dari Rp. 2 juta hingga Rp. 200 juta per unit-nya. Kita jangan terkecoh dengan harga murah karena dipastikan yang murah tidak akan mampu untuk aplikasi survey yang menuntut ketelitian tinggi. Dengan demikian sebelum memilih, tetapkan terlebih dahulu aplikasi-nya.
Untuk mengetahui kemampuan GPS receiver dari berbagai merek, kumpulkan spesifikasi teknis-nya dan amati satu per satu dengan petunjuk di atas dan bandingkan. Bila perlu cari referensi dari kawan-kawan Surveyor yang telah menggunakan. Salah satu indikasinya, bila mereka telah menggunakan dalam jangka waktu lama (misalnya lebih dari 5 tahun), dapat dipastikan model atau merek tersebut telah teruji (proven).

GPS Geodetic


GPS Geodetic adalah GPS yang mempunyai kemampuan untuk menangkap signal L1, L2, atau GNSS. GPS Geodetic mempunyai kemampuan untuk merekam Raw data, yang secara umum mempunyai Format RINEX. GPS ini mempunyai ketelitian lebih tinggi dari GPS Navigasi. Ketelitiannya bahkan sampai milimeter.
Beda dengan GPS Navigasi, untuk GPS Geodetic minimal untuk mendapatkan ketelitian tinggi harus menggunakan dua alat waktu pengukuran. Jadi satu set GPS Geodetic terdiri dari dua alat, sebagai base station dan sebagai rover.

Aplikasi dari GPS Geodetic antara lain :
1. Untuk penentuan batas wilayah misal : batas antar negara, batas antar wilayah.
2. Penentuan titik kontrol : untuk BPN, Bakosurtanan, Titik Kontrol Tambang.
3. Pemetaaan Topografi
4. Penentuan Volume
5. Stake out : mencari koordinat di lapangan
6. Penentuan titik-titik bor

Hal apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih GPS Geodetic :
1. Kemampuan menangkap signal : single frequensi, dual frequency atau GNSS
2. Ketelitian alat
3. Ketahanan batere
4. Kepraktisan alat
5. Kemampuan melakukan pengukuran real timer
6. Kelengkapan alat : Tripod, Pole, controler, receiver, power, radio modem, software
7. Layanan support & garansi : GPS Geodetic memerlukan support tinggi, jadi jangan asal murah, pastikan penjual bisa memberi training dengan baik.

GPS Fishfinder

GPS Fishfinder atau sering juga disebut GPS Sounder adalah alat GPS yang dilengkapi dengan tranducher sehingga bisa menentukan kedalaman dan dilengkapi dengan sensor yang bisa menunjukkan adanya ikan di laut.
GPS ini biasanya digunakan untuk nelayan, hoby mancing, kapal, juga untuk keperluan survey hidrografi.
Apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih GPS Fishfinder ?

1. Kemampuan sensitifitas GPS dalam menangkap satelit
2. Ukuran layar dan resolusi, penting untuk menampilkan data grafis ke layar.
3. Kemampuan tranducher untuk mengukur kedalaman
4. Kelengkapan alat & software pendukung.

Tips Memilih GPS Penunjuk Jalan

1. Peta detail 

Traffic regulation. Peta yang baik seharusnya terupdate dengan peraturan lalu lintas lokal terkini. Misalnya panduan arah dari simpang dago ke hotel chedi, kalau perhitungan rute menurut metode shortest distance, di pertigaan ciumbuleuit kita pasti diarahkan untuk langsung belok ke kanan, tapi kenyataannya sekarang di situ terdapat rambu dilarang belok ke kanan, kalau kita tidak melihat rambu tersebut ya siap2 saja ditilang 8-). Peta yang baik bisa mengetahui dimana kita bisa memutar balik (u-turn) untuk mematuhi peraturan lalu lintas, misalnya dari arah senopati mau ke ratu plaza, gps seharusnya mengarahkan belok ke kiri dulu sebelum menuju bundaran ratu plaza, memutar balik di pattimura, nah kalau petanya bisamenunjukkan titik lokasi untuk memutar balik, itu artinya sudah top.

2. Routing program
Program ini berguna untuk memandu jalan dari suatu lokasi awal ke lokasi tujuan. Basic gps unit hanya bisa menunjukkan koordinat lintang dan bujur tanpa menampilkan peta dari daerah tersebut, ini cukup berguna untuk pendaki gunung, berkelana dalam hutan, bersepeda di jpg, atau off road di halimun dll, namun kalau untuk berkendara on the road, routing is the key.

3. Ukuran layar
Bigger screen is always better. Meskipun sekarang mulai banyak hp/smartphone yang bisa dipakai sebagai gps seperti yang ada di toko-toko GPS, kenyataannya layar sekecil itu tidak praktis untuk dipakai sambil berkendara kalau kita memang 100% rely on gps. Cukup susah untuk melihat detail petanya tanpa harus mengalihkan pandangan dari jalanan. Idealnya ukuran screen >4".

4. Layar sentuh
Walaupun tidak dianjurkan karena berbahaya, sering kali kita harus berinteraksi dengan gps sambil berkendara, misalnya kita ingin melakukan zoom in/out peta, merubah destinasi, melihat route plan secara keseluruhan dll. Dengan fasilitas touch screen ini masih dimungkinkan tanpa harus melepas pandangan dari jalan, sementara hal ini menjadi sangat membahayakan diri sendiri dan pengendara lain kalau kita menggunakan layar non touch screen seperti pada hp biasa, di mana kita harus menekan tombol2 keypad konvensional.


5. Akurasi
kalau misalnya gps untuk militer memiliki akurasi sampai 3ft ~ 1m, akurasi receiver garmin yang kita pakai sehari2 bisa mencapai 5m di tempat terbuka atau sekitar 10m di antara gedung2 tinggi. Akurasi 5m artinya posisi kita sesungguhnya bisa berada di mana saja dalam radius 5m dari titik yang ditunjukkan di layar gps. Akurasi di atas 10m akan menjadi tidak berguna untuk panduan berkendara di dalam kota di mana jalanan2 cukup rapat, jarak antara pertigaan satu dengan pertigaan lain sekitar kurang dari 20m, karena kemungkinan besar akan salah dipandu belok atau dianggap salah lajur.
Kebanyakan gps sekarang sudah memakai peta 3d contohnya bisa di liat di rumah GPS , dalam arti route plan ditunjukkan dalam bentuk simulasi pandangan sopir, alih-alih peta 2d yang seperti melihat peta dari atas. Namun peta 3d membutuhkan koneksi extra 1 satelit (versus peta 2d) sebelum bisa mengunci posisi kita, artinya butuh waktu lebih lama pada saat start up sebelum gps bisa bekerja. Walaupun demikian bukan berarti begitu menyalakan gps yang hanya menggunakan peta 2d kita langsung bisa tancap gas, tetap butuh waktu minimal 1 menit untuk mencari satelit di angkasa dan mengunci posisi kita (dalam keadaan diam dan di tempat terbuka).

Satelit GPS

a. Satelit GPS pertama diluncurkan tahun 1978.
b. 24 satelit di capai pada tahun 1994, sekarang telah lebih dari 30 GPS satelit berorbit diatas bumi kita.
c. Usia dari Satellite rata rata 10 thn, setelah itu ada pergantian / perawatan rutin.
d. Berat Satelit sekitar +/- 2,000 pounds (hamper 1 ton)
e. Lebar antenna solar panelnya +/- 17 feet (+/- 5 meter).
f. Power Transmisinya <= 50 watts.
g. Posisi orbit berada pada ketinggian +/- 12,000 miles diatas permukaan bumi.
h. Kecepatan jelajahnya 7,000 mph.
i. GPS Satelit menggunakan tenaga SOLAR (sinar matahari), tapi disediakan backup baterai untuk menghindari Gerhana Matahari Total.
j. Tenaga yang digunakan untuk menjaga orbitnya ialah beberapa roket kecil.

Kegunaan GPS

Militer
GPS digunakan untuk keperluan perang, seperti menuntun arah bom, atau mengetahui posisi pasukan berada. Dengan cara ini maka kita bisa mengetahui teman dan lawan untuk menghindari salah target ataupun menentukan pergerakan pasukan.

Navigasi
GPS banyak juga digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas. Beberapa jenis kendaraan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu navigasi dengan menambahkan peta, sehingga dapat digunakan untuk memandu pengendara mengetahui jalur yang sebaiknya dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Sistem Informasi Geografis
Untuk keperluan Sistem Informasi Geografis, GPS sering juga diikutsertakan dalam pembuatan peta, seperti mengukur jarak perbatasan ataupun sebagai referensi pengukuran.

Pelacak_kendaraan
Kegunaan lain GPS adalah sebagai Pelacak kendaraan, dengan bantuan GPS pemilik kendaraan/pengelola armada bisa mengetahui ada di mana saja kendaraan/aset bergeraknya berada saat ini.

Pemantau gempa
Bahkan saat ini, GPS dengan ketelitian tinggi bisa digunakan untuk memantau pergerakan tanah, yang ordenya hanya mm dalam setahun. Pemantauan pergerakan tanah berguna untuk memperkirakan terjadinya gempa, baik pergerakan vulkanik ataupun tektonik.

Pada lingkup penelitian, GPS dapat digunakan untuk beberapa studi seperti:
a.  Geodinamika dengan menempatkan  titik- titik pantau di beberapa lokasi yang dipilih, secara periodik maupun kontinyu untuk ditentukan koordinatnya secara teliti dengan menggunakan metode survei GPS.
b. Ground deformation pada tubuh gunungapi dengan cara menempatkan beberapa titik di beberapa lokasi yang dipilih, ditentukan koordinatnya secara teliti dengan menggunakan metode survei GPS. Dengan mempelajari pola dan kecepatan perubahan koordinat dari titik-titik tersebut dari survei yang satu ke survei berikutnya, maka karakteristik ground deformation pada tubuh gunung api akan dapat dihitung dan dipelajari lebih lanjut.
c. Studi mengenai ionosfer dan troposfer. Satelit GPS memancarkan sinyal-sinyal gelombang elektromagnetik yang sebelum diterima oleh antena receiver GPS akan melewati medium lapisan-lapisan atmosfer yaitu ionosfer dan troposfer. Dalam kedua lapisan ini, sinyal GPS akan mengalami gangguan (bias) sehingga jarak yang dihitung akan memberikan nilai yang mengandung kesalahan. Jarak digunakan untuk menghitung posisi titik.  Dalam lingkup kajian GPS, kedua lapisan ini menjadi bias tersendiri yang harus dikoreksi sebelum menentukan posisi titik.
d. Studi oseanografi dengan GPS buoy system digunakan diantaranya untuk penentuan pasut lepas pantai, pasut pantai, studi pola arus, tsunami EWS, dan lain-lain.  GPS mampu memberikan ketelitian posisi sampai dengan ketelitian sentimeter bahkan milimeter. Untuk mencapai ketelitian yang tinggi dengan menggunakan GPS dalam studi GPS Buoy digunakan metoda kinematik diferensial baik itu secara real time (RTK) maupun cinematic post processing. Untuk beberapa kasus biasa digunakan Differential GPS (DGPS).
e. Studi gempa bumi.  Data GPS dapat dengan baik melihat deformasi yang mengiringi tahapan mekanisme terjadinya Gempa Bumi.  Studi mengenai tahapan mekanisme gempa ini akan sangat berguna dalam melakukan evaluasi potensi bencana alam gempa bumi, untuk memperbaiki upaya mitigasi dimasa datang.
Meskipun ketelitian GPS sudah cukup akurat, namun kelemahan GPS adalah ketika melakukan pengukuran komponen tinggi. Komponen tinggi GPS mempunyai ketelitian yang lebih rendah dibandingkan komponen horisontal disebabkan oleh faktor geometri satelit yang tidak memungkinkan pengamatan di bawah horison, sehingga kekuatan ikatan jaring untuk komponen tinggi lebih lemah, kemudian adanya beberapa bias seperti bias troposfer yang akan mempengaruhi tingkat ketelitian (memperjelek ketelitian) yang lebih pada komponen tinggi. Hasil penelitian seorang engineer GPS bernama Jaldelhag (1995) menyatakan bahwa ketelitian komponen tinggi GPS lebih rendah sekitar 3 kalinya ketelitian horizontal. Saat ini telah banyak aplikasi dari teknologi GPS untuk memonitor land subsidence (penurunan tanah), platform (struktur) subsidence, inflasi dan deflasi gunung api yang memanfaatkan komponen tinggi (tinggi elipsoid) yang diberikan sistem GPS.