Selasa, 15 November 2011

GPS Mobil dan Motor

Car GPS Tracker
Car GPS Tracker adalah suatu sistem alat keamanan mobil yang dikembangkan antara gabungan sistem GPS (Global Positioning System) dengan teknologi GSM (mobile phone/handphone) yang memungkinkan anda dapat selalu mengontrol, melacak dan memantau mobil kesayangan anda dari mana saja dan kapan saja. Dengan teknologi GPS, anda dapat melacak lokasi mobil, taxi, angkutan barang/penumpang, armada kapal laut, ekspedisi, dan kendaraan lainnya anda melalui satelit berupa informasi koordinat yang dikirimkan mobil anda melalui SMS ke HP atau komputer anda. Selain itu anda dapat melihat posisi mobil anda melalui peta dengan tepat melalui web tracking yang telah kami sediakan, dan anda bisa mengaksesnya dimana saja. Dengan teknologi GSM, anda mengontrol dan memantau mobil anda melalui HP. Misalkan : mematikan mesin mobil melalui HP anda, menyadap pembicaraan dari dalam mobil, dll.
Fungsi :
1. Melacak lokasi mobil dengan mengirimkan SMS ke alat atau langsung melalui komputer
2. Mesin mobil dapat dimatikan dengan HP melalui SMS
3. Mobil dapat dipantau dan dikendalikan kapan saja, dimana saja, tanpa batas jarak
Spesifikasi Alat :
1. Berat 110g
2. Frekuensi 900/1800/1900Mhz
3. Battery Chargeable, changeable  3.7V / 1.2Ah Li-ion battery

GPS untuk Motor
GPS Tracker ini digunakan untuk motor, memiliki antena GPS dan GSM internal. Memanfaatkan signal GPS / GSM / GPRS dengan fitur tracking dan stop engine untuk sepeda motor. Bisa juga dipasang untuk mobil. Dengan design yang simple dan pemasangan yang mudah menjadikan GPS Tracker MT002 sebagai pilihan untuk alat pengaman dan pelacak kendaraan bermotor roda dua anda.
Fitur Alat : 
1. Chipset SIRF Star III/ JRC Chipset, handal untuk mengetahui posisi bahkan di area dengan sinyal GPS yang lemah sekalipun. Bekerja dengan baik dalam kondisi cuaca yang tidak baik.
2. Mematikan mesin dengan perintah SMS
3. Terdapat baterai cadangan, bertahan 5 jam setelah dilepaskan dari power supply kendaraan
Spesifikasi Alat :
1. Terdapat baterai cadangan, bertahan 5 jam setelah dilepaskan dari power supply kendaraan  
2. Voltage 12V
3. Channels 20 channel all-in-view tracking
4. GPS Chipset JRC/SIRF III high sensitive chipset

Tips Membeli GPS Receiver

Beberapa tip berikut bisa dijadikan pertimbangan:
1) Aplikasi: aplikasi berhubungan dengan tujuan; dan tujuan sangat erat dengan tingkat ketelitian yang disyaratkan; misalnya dalam indutri survey pemetaan yang diterima secara internasional apabila mengacu pada SP-44 IHO. Untuk penetapan titik kontrol (benchmark) misalnya, ketelitian yang disyaratkan adalah dalam satuan milimeter atau centimeter. GPS receiver yang mampu mencapai ketelitian tersebut adalah tipe “survey grade, dual frequency”.
2) Cara penyimpanan data. Tidak semua GPS receiver didesain dapat atau perlu menyimpan data di dalam alat. Receiver yang dapat menyimpan data dilengkapi dengan internal memory atau memori yang dapat ditambahkan, semisal compact flash. Tetapi tidak semua aplikasi memerlukan penyimpanan data di dalam memori receiver, karena boleh jadi datanya disimpan di komputer, misalnya pada aplikasi survey pemetaan batimetik. Oleh karena itu apabila penggunaan GPS receiver hanya untuk keperluan survey pemetaan laut, pada prinsipnya tidak diperlukan internal memory.
3) Data input. Teknik penentuan posisi secara real-time dalam survey pemetaan yang banyak digunakan adalah teknik DGPS dan RTK. Bila aplikasi ini yang dipilih, maka receiver tersebut harus mempunyai fasilitas dapat menerima signal DGPS dan/atau RTK. Tidak semua receiver didesain untuk aplikasi semacam ini, misalnya tipe hand-held dari merek tertentu. Agar teknik ini dapat berfungsi, receiver harus memiliki minimal 2-port yang nantinya masing-masing akan dihubungkan ke komputer dan ke modem.
4) Data output. Hampir semua alat survey kini didesain memiliki data digital. Tinggal permasalahannya, apakah data digital dalam receiver dapat dikeluarkan untuk keperluan tertentu apa tidak. Untuk menunjang kegiatan survey pemetaan, diperlukan receiver yang dapat dihubungkan dengan komputer, yang biasanya menggunakan standar format protocol NMEA.
5) Jumlah kanal. Jumlah kanal (channel) menunjukan berapa jumlah satelit yang dapat diterima dalam satu waktu. Receiver yang ada dipasaran saat ini mempunyai kanal minimal 12 kanal; semakin banyak kanal akan semakin mampu menerima jumlah satelit pada saat yang bersamaan, yang pada akhirnya dapat memberikan tingkat ketelitian posisi lebih baik. Merek tertentu bahkan memiliki jumlah kanal hingga 72 kanal. Lebih-lebih saat ini terdapat lebih banyak satelit navigasi: GPS, Glonnass dan Galileo (baca Referensi).
6) Kemampuan update data. Update data, termasuk waktu dan posisi, paling lambat biasanya setiap 1 detik (1 hz). Agar dapat diperoleh data lebih rapat untuk menyesuaikan kecepatan bergerak wahana survey (misalnya pesawat pada pemetaan udara atau kapal pada pemetaan di laut), kini beberapa merek receiver mempunyai update rate data hingga 20 kali per detik (20 hz). Kecepatan update rate yang tinggi tersebut juga sangat diperlukan pada alat-alat survey yang memberikan data “geo-reference” seperti multibeam echosounder, side scan sonar survey dan subbottom profiling.
Kombinasi kemampuan tersebut diatas menyebabkan harga GPS receiver sangat bervariasi mulai dari Rp. 2 juta hingga Rp. 200 juta per unit-nya. Kita jangan terkecoh dengan harga murah karena dipastikan yang murah tidak akan mampu untuk aplikasi survey yang menuntut ketelitian tinggi. Dengan demikian sebelum memilih, tetapkan terlebih dahulu aplikasi-nya.
Untuk mengetahui kemampuan GPS receiver dari berbagai merek, kumpulkan spesifikasi teknis-nya dan amati satu per satu dengan petunjuk di atas dan bandingkan. Bila perlu cari referensi dari kawan-kawan Surveyor yang telah menggunakan. Salah satu indikasinya, bila mereka telah menggunakan dalam jangka waktu lama (misalnya lebih dari 5 tahun), dapat dipastikan model atau merek tersebut telah teruji (proven).

GPS Geodetic


GPS Geodetic adalah GPS yang mempunyai kemampuan untuk menangkap signal L1, L2, atau GNSS. GPS Geodetic mempunyai kemampuan untuk merekam Raw data, yang secara umum mempunyai Format RINEX. GPS ini mempunyai ketelitian lebih tinggi dari GPS Navigasi. Ketelitiannya bahkan sampai milimeter.
Beda dengan GPS Navigasi, untuk GPS Geodetic minimal untuk mendapatkan ketelitian tinggi harus menggunakan dua alat waktu pengukuran. Jadi satu set GPS Geodetic terdiri dari dua alat, sebagai base station dan sebagai rover.

Aplikasi dari GPS Geodetic antara lain :
1. Untuk penentuan batas wilayah misal : batas antar negara, batas antar wilayah.
2. Penentuan titik kontrol : untuk BPN, Bakosurtanan, Titik Kontrol Tambang.
3. Pemetaaan Topografi
4. Penentuan Volume
5. Stake out : mencari koordinat di lapangan
6. Penentuan titik-titik bor

Hal apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih GPS Geodetic :
1. Kemampuan menangkap signal : single frequensi, dual frequency atau GNSS
2. Ketelitian alat
3. Ketahanan batere
4. Kepraktisan alat
5. Kemampuan melakukan pengukuran real timer
6. Kelengkapan alat : Tripod, Pole, controler, receiver, power, radio modem, software
7. Layanan support & garansi : GPS Geodetic memerlukan support tinggi, jadi jangan asal murah, pastikan penjual bisa memberi training dengan baik.

GPS Fishfinder

GPS Fishfinder atau sering juga disebut GPS Sounder adalah alat GPS yang dilengkapi dengan tranducher sehingga bisa menentukan kedalaman dan dilengkapi dengan sensor yang bisa menunjukkan adanya ikan di laut.
GPS ini biasanya digunakan untuk nelayan, hoby mancing, kapal, juga untuk keperluan survey hidrografi.
Apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih GPS Fishfinder ?

1. Kemampuan sensitifitas GPS dalam menangkap satelit
2. Ukuran layar dan resolusi, penting untuk menampilkan data grafis ke layar.
3. Kemampuan tranducher untuk mengukur kedalaman
4. Kelengkapan alat & software pendukung.

Tips Memilih GPS Penunjuk Jalan

1. Peta detail 

Traffic regulation. Peta yang baik seharusnya terupdate dengan peraturan lalu lintas lokal terkini. Misalnya panduan arah dari simpang dago ke hotel chedi, kalau perhitungan rute menurut metode shortest distance, di pertigaan ciumbuleuit kita pasti diarahkan untuk langsung belok ke kanan, tapi kenyataannya sekarang di situ terdapat rambu dilarang belok ke kanan, kalau kita tidak melihat rambu tersebut ya siap2 saja ditilang 8-). Peta yang baik bisa mengetahui dimana kita bisa memutar balik (u-turn) untuk mematuhi peraturan lalu lintas, misalnya dari arah senopati mau ke ratu plaza, gps seharusnya mengarahkan belok ke kiri dulu sebelum menuju bundaran ratu plaza, memutar balik di pattimura, nah kalau petanya bisamenunjukkan titik lokasi untuk memutar balik, itu artinya sudah top.

2. Routing program
Program ini berguna untuk memandu jalan dari suatu lokasi awal ke lokasi tujuan. Basic gps unit hanya bisa menunjukkan koordinat lintang dan bujur tanpa menampilkan peta dari daerah tersebut, ini cukup berguna untuk pendaki gunung, berkelana dalam hutan, bersepeda di jpg, atau off road di halimun dll, namun kalau untuk berkendara on the road, routing is the key.

3. Ukuran layar
Bigger screen is always better. Meskipun sekarang mulai banyak hp/smartphone yang bisa dipakai sebagai gps seperti yang ada di toko-toko GPS, kenyataannya layar sekecil itu tidak praktis untuk dipakai sambil berkendara kalau kita memang 100% rely on gps. Cukup susah untuk melihat detail petanya tanpa harus mengalihkan pandangan dari jalanan. Idealnya ukuran screen >4".

4. Layar sentuh
Walaupun tidak dianjurkan karena berbahaya, sering kali kita harus berinteraksi dengan gps sambil berkendara, misalnya kita ingin melakukan zoom in/out peta, merubah destinasi, melihat route plan secara keseluruhan dll. Dengan fasilitas touch screen ini masih dimungkinkan tanpa harus melepas pandangan dari jalan, sementara hal ini menjadi sangat membahayakan diri sendiri dan pengendara lain kalau kita menggunakan layar non touch screen seperti pada hp biasa, di mana kita harus menekan tombol2 keypad konvensional.


5. Akurasi
kalau misalnya gps untuk militer memiliki akurasi sampai 3ft ~ 1m, akurasi receiver garmin yang kita pakai sehari2 bisa mencapai 5m di tempat terbuka atau sekitar 10m di antara gedung2 tinggi. Akurasi 5m artinya posisi kita sesungguhnya bisa berada di mana saja dalam radius 5m dari titik yang ditunjukkan di layar gps. Akurasi di atas 10m akan menjadi tidak berguna untuk panduan berkendara di dalam kota di mana jalanan2 cukup rapat, jarak antara pertigaan satu dengan pertigaan lain sekitar kurang dari 20m, karena kemungkinan besar akan salah dipandu belok atau dianggap salah lajur.
Kebanyakan gps sekarang sudah memakai peta 3d contohnya bisa di liat di rumah GPS , dalam arti route plan ditunjukkan dalam bentuk simulasi pandangan sopir, alih-alih peta 2d yang seperti melihat peta dari atas. Namun peta 3d membutuhkan koneksi extra 1 satelit (versus peta 2d) sebelum bisa mengunci posisi kita, artinya butuh waktu lebih lama pada saat start up sebelum gps bisa bekerja. Walaupun demikian bukan berarti begitu menyalakan gps yang hanya menggunakan peta 2d kita langsung bisa tancap gas, tetap butuh waktu minimal 1 menit untuk mencari satelit di angkasa dan mengunci posisi kita (dalam keadaan diam dan di tempat terbuka).

Satelit GPS

a. Satelit GPS pertama diluncurkan tahun 1978.
b. 24 satelit di capai pada tahun 1994, sekarang telah lebih dari 30 GPS satelit berorbit diatas bumi kita.
c. Usia dari Satellite rata rata 10 thn, setelah itu ada pergantian / perawatan rutin.
d. Berat Satelit sekitar +/- 2,000 pounds (hamper 1 ton)
e. Lebar antenna solar panelnya +/- 17 feet (+/- 5 meter).
f. Power Transmisinya <= 50 watts.
g. Posisi orbit berada pada ketinggian +/- 12,000 miles diatas permukaan bumi.
h. Kecepatan jelajahnya 7,000 mph.
i. GPS Satelit menggunakan tenaga SOLAR (sinar matahari), tapi disediakan backup baterai untuk menghindari Gerhana Matahari Total.
j. Tenaga yang digunakan untuk menjaga orbitnya ialah beberapa roket kecil.

Kegunaan GPS

Militer
GPS digunakan untuk keperluan perang, seperti menuntun arah bom, atau mengetahui posisi pasukan berada. Dengan cara ini maka kita bisa mengetahui teman dan lawan untuk menghindari salah target ataupun menentukan pergerakan pasukan.

Navigasi
GPS banyak juga digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas. Beberapa jenis kendaraan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu navigasi dengan menambahkan peta, sehingga dapat digunakan untuk memandu pengendara mengetahui jalur yang sebaiknya dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Sistem Informasi Geografis
Untuk keperluan Sistem Informasi Geografis, GPS sering juga diikutsertakan dalam pembuatan peta, seperti mengukur jarak perbatasan ataupun sebagai referensi pengukuran.

Pelacak_kendaraan
Kegunaan lain GPS adalah sebagai Pelacak kendaraan, dengan bantuan GPS pemilik kendaraan/pengelola armada bisa mengetahui ada di mana saja kendaraan/aset bergeraknya berada saat ini.

Pemantau gempa
Bahkan saat ini, GPS dengan ketelitian tinggi bisa digunakan untuk memantau pergerakan tanah, yang ordenya hanya mm dalam setahun. Pemantauan pergerakan tanah berguna untuk memperkirakan terjadinya gempa, baik pergerakan vulkanik ataupun tektonik.

Pada lingkup penelitian, GPS dapat digunakan untuk beberapa studi seperti:
a.  Geodinamika dengan menempatkan  titik- titik pantau di beberapa lokasi yang dipilih, secara periodik maupun kontinyu untuk ditentukan koordinatnya secara teliti dengan menggunakan metode survei GPS.
b. Ground deformation pada tubuh gunungapi dengan cara menempatkan beberapa titik di beberapa lokasi yang dipilih, ditentukan koordinatnya secara teliti dengan menggunakan metode survei GPS. Dengan mempelajari pola dan kecepatan perubahan koordinat dari titik-titik tersebut dari survei yang satu ke survei berikutnya, maka karakteristik ground deformation pada tubuh gunung api akan dapat dihitung dan dipelajari lebih lanjut.
c. Studi mengenai ionosfer dan troposfer. Satelit GPS memancarkan sinyal-sinyal gelombang elektromagnetik yang sebelum diterima oleh antena receiver GPS akan melewati medium lapisan-lapisan atmosfer yaitu ionosfer dan troposfer. Dalam kedua lapisan ini, sinyal GPS akan mengalami gangguan (bias) sehingga jarak yang dihitung akan memberikan nilai yang mengandung kesalahan. Jarak digunakan untuk menghitung posisi titik.  Dalam lingkup kajian GPS, kedua lapisan ini menjadi bias tersendiri yang harus dikoreksi sebelum menentukan posisi titik.
d. Studi oseanografi dengan GPS buoy system digunakan diantaranya untuk penentuan pasut lepas pantai, pasut pantai, studi pola arus, tsunami EWS, dan lain-lain.  GPS mampu memberikan ketelitian posisi sampai dengan ketelitian sentimeter bahkan milimeter. Untuk mencapai ketelitian yang tinggi dengan menggunakan GPS dalam studi GPS Buoy digunakan metoda kinematik diferensial baik itu secara real time (RTK) maupun cinematic post processing. Untuk beberapa kasus biasa digunakan Differential GPS (DGPS).
e. Studi gempa bumi.  Data GPS dapat dengan baik melihat deformasi yang mengiringi tahapan mekanisme terjadinya Gempa Bumi.  Studi mengenai tahapan mekanisme gempa ini akan sangat berguna dalam melakukan evaluasi potensi bencana alam gempa bumi, untuk memperbaiki upaya mitigasi dimasa datang.
Meskipun ketelitian GPS sudah cukup akurat, namun kelemahan GPS adalah ketika melakukan pengukuran komponen tinggi. Komponen tinggi GPS mempunyai ketelitian yang lebih rendah dibandingkan komponen horisontal disebabkan oleh faktor geometri satelit yang tidak memungkinkan pengamatan di bawah horison, sehingga kekuatan ikatan jaring untuk komponen tinggi lebih lemah, kemudian adanya beberapa bias seperti bias troposfer yang akan mempengaruhi tingkat ketelitian (memperjelek ketelitian) yang lebih pada komponen tinggi. Hasil penelitian seorang engineer GPS bernama Jaldelhag (1995) menyatakan bahwa ketelitian komponen tinggi GPS lebih rendah sekitar 3 kalinya ketelitian horizontal. Saat ini telah banyak aplikasi dari teknologi GPS untuk memonitor land subsidence (penurunan tanah), platform (struktur) subsidence, inflasi dan deflasi gunung api yang memanfaatkan komponen tinggi (tinggi elipsoid) yang diberikan sistem GPS.

Memilih Alat Navigasi yang Tepat

Banyak sekali jenis alat navigasi yang disediakan oleh pasar, dari berbagai macam pabrik hingga berbagai macam fitur yang disediakan. Hal ini bisa membuat seorang pemula menjadi bingung dalam memilih. Kebutuhan masing-masing pengguna tidaklah sama, sehingga hanya pengguna yang dapat menentukan pilihannya. Orang lain hanya dapat memberikan informasi atau berbagi pengalaman saja.
Mengapa
Supaya tidak salah dalam memilih, tanyakan pada diri sendiri 'Mengapa ingin membeli alat navigasi berbasis satelit?'. Bila pertanyaan ini belum terjawab dengan pasti, coba pikirkan kegiatan sehari-hari apa saja yang mungkin dapat dipermudah dengan kehadiran alat ini. Apakah sering bepergian, atau memancing, atau mendaki gunung, dan lain-lain. Bentuk kegiatan berhubungan erat dengan jenis alat yang dibutuhkan. Sebagai contoh, alat navigasi yang diperuntukkan bagi penggunaan kendaraan bermotor biasanya tidak dilengkapi dengan kompas, sehingga tidak akan banyak membantu ketika mendaki gunung atau ketika memancing dilaut.
Biaya
Berapa besar biaya yang rela dikeluarkan untuk memiliki alat navigasi ini? Apakah memang diperlukan untuk membeli alat baru atau dapat memakai alat bekas pakai? Seringkali harga merupakan unsur terpenting ketika menentukan pilihan. Bila menggunakan sistim A-GPS, maka akan ada biaya tambahan untuk transfer data.
Layar Alat Navigasi
Perlu diingat bahwa telpon genggam atau PDA yang sekarang dimiliki, dapat digunakan sebagai alat navigasi. Beberapa telpon genggam sudah memiliki kemampuan navigasi. Disarankan bagi pemula untuk tetap menggunakan telpon genggam atau PDA yang sudah dimiliki sehingga akan jauh mengurangi biaya yang diperlukan. Mungkin layar telpon genggam atau PDA berukuran kecil, tetapi alat navigasi yang beredar dipasaran juga banyak yang memiliki ukuran layar kecil. Sebagai contoh, seri Etrex produk Garmin, memiliki layar berukuran 3,3 x 4,3 cm. Apakah memerlukan layar untuk menampilkan peta? Berapa besar layar yang diinginkan? Apakah diperlukan layar berwarna? Memang dengan kehadiran layar berwarna akan menambah kenyamanan dalam menggunakan alat, tetapi juga akan menambah harga. Periksa juga apakah gambar pada layar dapat dengan mudah dilihat dibawah sinar matahari. Jangan lupa, makin besar ukuran layar, maka akan makin rentan pecah ketika digunakan dalam kegiatan.
Alat
Banyak telpon genggam atau PDA yang sudah dilengkapi dengan kemampuan navigasi. Apakah diperlukan alat terpisah atau dapat menggunakan telpon genggam? Bagi orang yang jarang sekali keluar kota, atau jarang sekali melakukan kegiatan outdoor, mungkin menggunakan telpon genggam yang dilengkapi dengan alat navigasi sudah cukup. Bila ingin menggunakan telpon genggam atau PDA, periksalah sistim operasinya. Menurut pengalaman, program Garmin Mobile XT adalah program yang paling mudah dan nyaman digunakan. Alasan paling utama adalah mudah mendapatkan peta versi gratis, dan tidak selalu diperlukan biaya tambahan dari operator telpon selular. Periksa juga apakah telpon genggam/PDA memiliki koneksi Bluetooth, yang akan diperlukan ketika menggabungkan dengan Bluetooth GPS. Periksa apakah layar PDA atau telpon genggam yang dipakai sekarang memiliki ukuran yang nyaman untuk melihat peta. Bagaimana bila menggunakan sistim A-GPS?
Kapasitas Penyimpanan
Masing-masing alat memiliki kapasitas penyimpanan yang berbeda-beda. Kapasitas yang besar tentunya dapat menampung lebih banyak data. Tetapi tidak semua pengguna memerlukan hal ini, biasanya diperlukan ketika melakukan perjalanan jauh atau lama, dimana tidak memungkinkan untuk memindahkan data kedalam komputer. Tetapi bila alat memiliki slot kartu memori, dapat digunakan kartu memori yang berukuran besar ataupun menyediakan memori cadangan. Periksa kapasitas kartu memori yang dapat digunakan alat tersebut. Periksa juga data apa saja yang dapat disimpan, dan apakah alat dapat menyimpan Track log, tidak semua alat navigasi dapat melakukan ini.
Daya tahan bateraii
Daya tahan batera perlu dipertimbangkan bila akan digunakan pada perjalanan ke daerah yang sulit mendapatkan listrik. Tetapi dapat diatasi dengan membawa baterai cadangan ataupun solar charger (menggunakan matahari).
Bentuk
Alat navigasi yang tersedia di pasaran memiliki beragam bentuk. Periksalah apakah anda menyukai bentuknya. Cobalah untuk memegang alat tersebut, dan rasakan pegangannya. Alat yang terasa licin atau tidak dapat dipegang secara mantap, tentunya dapat menimbulkan kesulitan ketika digunakan dilapangan. Cobalah untuk menekan-nekan tombol yang ada, apakah mudah dalam penggunaan.
Tahan air
Apakah diperlukan alat yang tahan air? Bila tidak akan digunakan untuk aktivitas outdoor, mungkin fasilitas ini tidak diperlukan. Alat yang dapat mengapung diatas air mungkin diperlukan bila banyak melakukan aktivitas yang berhubungan dengan sungai atau laut. Jangan lupa bahwa kantung plastic juga dapat digunakan untuk melindungi alat dari air.
Akurasi
Alat-alat navigasi berbasis satelit yang sekarang beredar dipasaran memiliki tingkat akurasi yang hampir sama. Tentunya alat-alat yang diperuntukkan bagi kegiatan survey memiliki tingkat akurasi yang mengagumkan, tetapi jenis ini tidak diperlukan bagi pengguna biasa. Cobalah periksa spesifikasi alat, akurasi yang 10 meter (<10 meter) sudah cukup untuk digunakan sehari-hari. Tentu saja, makin tinggi akurasi yang dapat dicapai, makin baik.
Program dan Peta
Periksalah program-program apa saja yang disertakan pada paket penjualan, dan program lain yang dapat digunakan dengan alat navigasi tersebut. Periksalah apakah harus menggunakan peta yang dijual khusus untuk alat tersebut atau dapat digunakan peta lainnya. Hingga saat buku ini ditulis, hanya produk Garmin yang paling mudah untuk mendapatkan peta versi gratis dan paling banyak program gratis yang tersedia.
Antena
Dua jenis antenna yang paling sering dijumpai adalah jenid double helix dan patch. Dalam penggunaan sehari-hari, sulit sekali dibedakan mana yang lebih baik. Bertanyalah pada yang sering menggunakan masing-masing antenna tersebut. Tetapi pertanyaan yang lebih berguna adalah, apakah diperlukan antenna tambahan. Bila akan digunakan di dalam mobil, antenna tambahan akan sangat bermanfaat, terutama bila mobil dilengkapi dengan kaca film yang mengandung metal.
Fasilitas lain
Bagaimana dengan beberapa fitur lainnya, apakah memang diperlukan alat navigasi berbasis satelit dengan:
  • Routing? Biasanya alat navigasi yang beredar dipasaran sudah dilengkapi dengan fitur ini, kecuali jenis tertentu, seperti data logger atau Bluetooth GPS. Kemampuan routingnya berasal dari program yang terpasang pada telpon genggam/PDA.
  • Tampilan peta tiga dimensi?
  • Layar sentuh?
  • Kamera?
  • Suara?
  • Kemampuan radio komunikasi?

DGPS

   DGPS (Differential Global Positioning System) adalah sebuah sistem atau cara untuk meningkatkan GPS, dengan menggunakan stasiun darat, yang memancarkan koreksi lokasi. Dengan sistem ini, maka ketika alat navigasi menerima koreksi dan memasukkannya kedalam perhitungan, maka akurasi alat navigasi tersebut akan meningkat. Oleh karena menggunakan stasiun darat, maka sinyal tidak dapat mencakup area yang luas.
Walaupun mempunyai perbedaan dalam cara kerja, SBAS (Satelite Based Augmentation System) secara umum dapat dikatakan adalah DGPS yang menggunakan satelit. Cakupan areanya jauh lebih luas dibandingkan dengan DGPS yang memakai stasiun darat. Ada beberapa SBAS yang selama ini dikenal, yaitu WAAS (Wide Area Augmentation System), EGNOS (European Geostationary Navigation Overlay Service), dan MSAS (Multi-functional Satellite Augmentation System). WAAS dikelola oleh Amerika Serikat, EGNOS oleh Uni Eropa, dan MSAS oleh Jepang. Ketiga system ini saling kompatibel satu dengan lainnya, artinya alat navigasi yang dapat menggunakan salah satu sistim, akan dapat menggunakan kedua sistem lainnya juga. Pada saat ini hanya WAAS yang sudah operasional penuh dan dapat dinikmati oleh pengguna alat navigasi di dunia. Walaupun begitu, sebuah DGPS dengan stasiun darat yang berfungsi baik, dapat meningkatkan akurasi melebihi/sama dengan peningkatan yang dapat dicapai oleh SBAS.
   Secara umum, bisa dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu “real time (langsung)” dan “Post processing (setelah kegiatan selesai)”. Maksud dari ‘real time’ adalah alat navigasi yang menggunakan sinyal SBAS ataupun DGPS secara langsung saat digunakan. Sedangkan ‘post processing’ maksudnya adalah data yang dikumpulkan oleh alat navigasi di proses ulang dengan menggunakan data dari stasiun darat DGPS. Ada banyak stasiun darat DGPS diseluruh dunia yang dapat kita pakai untuk hal ini, baik versi yang gratis maupun berbayar, bahkan kita dapat langsung menggunakannya melalui internet.
   Walaupun DGPS ataupun SBAS dapat meningkatkan akurasi, tetapi dengan syarat sinyal yang dipancarkan berisikan koreksi untuk wilayah dimana kita menggunakan alat navigasi. Bila tidak berisikan koreksi data bagi wilayah tersebut, tidak akan terjadi peningkatan akurasi.

Sinyal Penting untuk GPS

alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit menjadi sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika ada gangguan pada sinyal satelit. Ada banyak hal yang dapat mengurangi kekuatan sinyal satelit:
  • Kondisi geografis, seperti yang diterangkan diatas. Selama kita masih dapat melihat langit yang cukup luas, alat ini masih dapat berfungsi.
  • Hutan. Makin lebat hutannya, maka makin berkurang sinyal yang dapat diterima.
  • Air. Jangan berharap dapat menggunakan alat ini ketika menyelam.
  • Kaca film mobil, terutama yang mengandung metal.
  • Alat-alat elektronik yang dapat mengeluarkan gelombang elektromagnetik.
  • Gedung-gedung. Tidak hanya ketika di dalam gedung, berada di antara 2 buah gedung tinggi juga akan menyebabkan efek seperti berada di dalam lembah.
  • Sinyal yang memantul, misal bila berada di antara gedung-gedung tinggi, dapat mengacaukan perhitungan alat navigasi sehingga alat navigasi dapat menunjukkan posisi yang salah atau tidak akurat.

Pengertian GPS

GPS (Global Positioning System) merupakan sistem navigasi satelit yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US DoD = United States Department of Defense). GPS memungkinkan kita mengetahui posisi geografis kita (lintang, bujur, dan ketinggian di atas permukaan laut). Jadi dimanapun kita berada di muka bumi ini, kita dapat mengetahui posisi kita dengan tepat.
GPS terdiri dari 3 segmen: Segmen angkasa, kontrol/pengendali, dan pengguna., dimana :
Segmen angkasa: terdiri dari 24 satelit yang beroperasi dalam 6 orbit pada ketinggian 20.200 km dan inklinasi 55 derajat dengan periode 12 jam (satelit akan kembali ke titik yang sama dalam 12 jam). Satelit tersebut memutari orbitnya sehingga minimal ada 6 satelit yang dapat dipantau pada titik manapun di bumi ini. Satelit tersebut mengirimkan posisi dan waktu kepada pengguna seluruh dunia.
Segmen Kontrol/Pengendali: terdapat pusat pengendali utama yang terdapat di Colorodo Springs, dan 5 stasiun pemantau lainnya dan 3 antena yang tersebar di bumi ini. Stasiun pemantau memantau semua satelit GOS dan mengumpulkan informasinya. Stasiun pemantau kemudian mengirimkan informasi tersebut kepada pusat pengendali utama yang kemudian melakukan perhitungan dan pengecekan orbit satelit. Informasi tersebut kemudian dikoreksi dan dilakukan pemuktahiran dan dikirim ke satelit GPS.
Segmen Pengguna: Pada sisi pengguna dibutuhkan penerima GPS (selanjutnya kita sebut perangkat GPS) yang biasanya terdiri dari penerima, prosesor, dan antena, sehingga memungkinkan kita dimanapun kita berada di muka bumi ini (tanah, laut, dan udara) dapat menerima sinyal dari satelit GPS dan kemudian menghitung posisi, kecepatan dan waktu.